Variasi Warna : Hitam, Coklat, Hijau
Kadar Transparasi : Transparant, Translucant, Opak
Kilap Polis : Kilap-minyak. Index Bias : 1,48 - 1,51
Kadar Keras : 5 - 5.5. Berat Jenis : 2,3 – 2.6
Formula Kimia : SiO2(+Al2O3) Sistem Kristal : Amorf
Wilayah Penghasil : Italia, USA, Indonesia, dll
Aura Batu : Menjauhkan perlaku yang bersifat negative, Menjaga keseimbangan fisik dan mental, menajamkan intuisi
Relefansi profesi : Praktisi bidang keilmuan, pendidikan, seni budaya, kemasyarakatan
Obsidian boleh dikatakan adalah mineral kaca alami, Dia terbipta dari bara magma yang meleleh keluar dari perut bumi kemudian membeku dengan cepat di permukaan tanah jadi berbeda dengan mineral lain yang membeku perlahan di dalam tanah, sehingga sempat memperoleh bentuknya yang khas sebagai kristal mineral.
Kebanyakan obsidian bersifat opak atau tranlusan, jarang yang transparent. Yang berwarna hitam bisa tampil menarik bila dihiasi bercak-bercak warna putih bermotif totol-totol atau mirip bunga salju ( snow flake obsidian) adapula yang bermotif garis-garis coklat dan hitam persis seperti serat kayu, ada lagi yang memiliki inden keperakan atau keemasan. Yang paling menarik adalah kalo indenya bermotif pelangi dengan kombinasi warna merah ungu biru hijau kuning, yang kemudian secara pas diberi nama obsidian pelangi (raibow obsidian)
Dibentuk polosan dengan pengarahan yang tepat, obsidian bisa tampil cukup cantik dan unik. Dan dengan kadar kekerasan 5.5 skala mohs dia merupakan permata yang paling mudah diasah. Sehingga sejak zaman purbakalapun dia telah dimanfaatkan oleh manusia baik sebagai perhiasan maupun sebagai peralatan karena keindahan dan juga ketajamanya.
Sumber :
Fakta Fenomena dan Pesona Batu Permata, oleh Bapak Slamet Rahardjo. UP Sinar Ratna, Surakarta
Posting Komentar